
Ilustrasi Anak Belajar Coding / Foto Redaksi GSN
GOSULTRANEWS.COM- Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, coding telah menjadi bahasa universal yang tidak hanya membuka pintu ke dunia teknologi, tetapi juga berfungsi sebagai katalisator pembelajaran mendalam (deep learning). Namun, apakah benar bahwa coding mampu membawa transformasi dalam cara kita belajar dan berpikir?
Coding sebagai Bahasa Berpikir Modern
Ketika seseorang belajar coding, mereka tidak sekadar memahami sintaksis atau logika komputasi. Lebih dari itu, mereka diajak untuk berpikir secara terstruktur, kritis, dan kreatif. Coding mengajarkan bagaimana memecah masalah besar menjadi bagian kecil yang dapat dikelola—kemampuan ini adalah inti dari pembelajaran mendalam.
Bayangkan seorang siswa yang belajar menulis kode untuk menggerakkan robot sederhana. Dalam proses itu, dia memahami konsep algoritma, logika if-else, dan struktur berulang. Tapi yang lebih penting, dia belajar bagaimana berpikir secara strategis dan menyelesaikan masalah dengan pendekatan inovatif.
Riset Mengguncang Perspektif
Penelitian terbaru semakin mengukuhkan peran coding dalam mendorong deep learning. Sebuah studi oleh Lin dan Chen (2020) menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan coding berbasis deep learning dalam pendidikan pemrograman menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir komputasional. Bahkan, penelitian ini menggarisbawahi bahwa coding bukan hanya alat, tetapi juga proses belajar yang melibatkan eksplorasi mendalam.
Lalu, ada pengalaman praktis yang dihadirkan oleh Stefania Druga dengan platform Cognimates. Di sini, anak-anak belajar AI melalui permainan, membangun model, dan melatih robot. Pendekatan ini menunjukkan bahwa coding dapat mengubah anak-anak menjadi kreator teknologi, bukan sekadar pengguna pasif.
Mengapa Ini Penting?
Ketika kita bicara tentang deep learning, itu bukan sekadar memahami konsep secara dangkal. Deep learning berarti memahami inti dari sebuah ide, menghubungkannya dengan pengetahuan lain, dan mampu mengaplikasikannya dalam situasi baru. Coding menyediakan jalur langsung untuk mencapai itu.
Di era AI, memahami dasar-dasar coding sama pentingnya seperti belajar membaca dan menulis di masa lalu. Ini bukan lagi soal menjadi programmer, tetapi soal membangun kemampuan berpikir yang relevan dengan dunia masa depan.
Tantangan dan Harapan
Namun, perjalanan ini tidak tanpa tantangan. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama ke pendidikan coding. Di sinilah peran pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas diperlukan untuk memastikan inklusivitas.
Mengintegrasikan coding ke dalam kurikulum bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Jika kita ingin generasi muda siap menghadapi masa depan, coding harus menjadi bagian dari bahasa sehari-hari mereka.
Kesimpulan
Coding bukan hanya tentang komputer, tetapi tentang cara kita memahami dunia. Ini adalah alat untuk berpikir, berinovasi, dan menciptakan solusi. Dalam perspektif ini, coding bukan hanya mendorong deep learning, tetapi juga membangun fondasi untuk masa depan yang lebih cerdas dan inklusif .
Penulis : Redaksi GSN diambil dari berbagai sumber .